Jadwal siaran langsung Piala Dunia 2014 Brasil. Semua pertandingan disiarkan langsung oleh ANTV dan TV One
Fase Grup
Tanggal Pukul Grup Pertandingan
13 Juni 03.00 A Brasil vs Kroasia (Sao Paulo)
13 Juni 23.00 A Meksiko vs Kamerun (Natal)
14 Juni 02.00 B Spanyol vs Belanda (Salvador)
14 Juni 05.00 B Cile vs Australia (Curitiba)
14 Juni 23.00 C Kolombia vs Yunani (Belo Horizonte)
15 Juni 02.00 D Uruguay vs Kosta Rika (Fortaleza)
15 Juni 05.00 D Inggris vs Italia (Manaus)
15 Juni 08.00 C Pantai Gading vs Jepang (Recife)
15 Juni 23.00 E Swiss vs Ekuador (Brasilia)
16 Juni 02.00 E Prancis vs Honduras (Porto Alegre)
16 Juni 05.00 F Argentina vs Bosnia-Herzegovina (Rio De Janeiro)
16 Juni 23.00 G Jerman vs Portugal (Salvador)
17 Juni 02.00 F Iran vs Nigeria (Curitiba)
17 Juni 05.00 G Ghana vs Amerika Serikat (Natal)
17 Juni 23.00 H Belgia vs Aljazair (Belo Horizonte)
18 Juni 02.00 A Brasil vs Meksiko (Fortaleza)
18 Juni 05.00 H Rusia vs Korea Selatan (Cuiaba)
18 Juni 23.00 B Australia vs Belanda (Porto Alegre)
19 Juni 02.00 B Spanyol vs Cile (Rio De Janeiro)
19 Juni 05.00 A Kamerun vs Kroasia (Manaus)
19 Juni 23.00 C Kolombia vs Pantai Gading (Brasilia)
20 Juni 02.00 D Uruguay vs Inggris (Sao Paulo)
20 Juni 05.00 C Jepang vs Yunani (Natal)
20 Juni 23.00 D Italia vs Kosta Rika (Recife)
21 Juni 02.00 E Swiss vs Prancis (Salvador)
21 Juni 05.00 E Honduras vs Ekuador (Curitiba)
21 Juni 23.00 F Argentina vs Iran (Belo Horizonte)
22 Juni 02.00 G Jerman vs Ghana (Fortaleza)
22 Juni 05.00 F Nigeria vs Bosnia-Herzegovina (Cuiaba)
22 Juni 23.00 H Belgia vs Rusia (Rio De Janeiro)
23 Juni 02.00 H Korea Selatan vs Aljazair (Porto Alegre)
23 Juni 05.00 G Amerika Serikat vs Portugal (Manaus)
23 Juni 23.00 B Australia vs Spanyol (Curitiba)
23 Juni 23.00 B Belanda vs Chile (Sao Paulo)
24 Juni 03.00 A Kamerun vs Brasil (Brasilia)
24 Juni 03.00 A Kroasia vs Meksiko (Recife)
24 Juni 23.00 D Italia vs Uruguay (Natal)
24 Juni 23.00 D Kosta Rika vs Inggris (Belo Horizonte)
25 Juni 03.00 C Jepang vs Kolombia (Cuiaba)
25 Juni 03.00 C Yunani vs Pantai Gading (Fortaleza)
25 Juni 23.00 F Nigeria vs Argentina (Porto Alegre)
25 Juni 23.00 F Bosnia-Herzegovina vs Iran (Salvador)
26 Juni 03.00 E Honduras vs Swiss (Manaus)
26 Juni 03.00 E Ekuador vs Prancis (Rio De Janeiro)
26 Juni 23.00 G Amerika Serikat vs Jerman (Recife)
26 Juni 23.00 G Portugal vs Ghana (Brasilia)
27 Juni 03.00 H Korea Selatan vs Belgia (Sao Paulo)
27 Juni 03.00 H Aljazair vs Rusia (Curitiba)
Fase Knockout
Babak 16 Besar
Tanggal Pukul Pertandingan
28 Juni 23.00 Pemenang Grup A vs Sekondan Grup B (Belo Horizonte)
29 Juni 03.00 Pemenang Grup C vs Sekondan Grup D (Rio de Janeiro)
29 Juni 23.00 Pemenang Grup B vs Sekondan Grup A (Fortaleza)
30 Juni 03.00 Pemenang Grup D vs Sekondan Grup C (Recife)
30 Juni 23.00 Pemenang Grup E vs Sekondan Grup F (Brasília)
01 Juli 03.00 Pemenang Grup G vs Sekondan Grup H (Porto Alegre)
01 Juli 23.00 Pemenang Grup F vs Sekondan Grup E (Sao Paulo)
02 Juli 03.00 Pemenang Grup H vs Sekondan Grup G (Salvador)
Perempat Final
Jumat, 4 Juli, pukul 23.00 WIB di Estadio do Maracana, Rio de Janeiro.
Sabtu, 5 Juli, pukul 03.00 WIB di Estadio Castelao, Fortaleza.
Sabtu, 5 Juli, pukul 23.00 WIB di Estadio Nacional, Brasilia.
Ahad, 6 Juli, pukul 03.00 WIB di Arena Fonte Nova, Salvador.
SemifinalSemifinal I: Rabu, 9 Juli, pukul 03.00 WIB di Estadio Mineirao, Belo Horizonte.
Semifinal II: Kamis, 10 Juli, pukul 03.00 WIB di Arena de Sao Paulo.
FinalPerebutan tempat ketiga: Ahad, 13 Juli, pukul 03.00 WIB di Estadio Nacional, Brasília.
Final: Senin, 14 Juli, pukul 02.00 WIB di Estadio do Maracana, Rio de Janeiro.
TV ONE | ANTV | Reza Maulana
METRO LAMPUNG | PORHAM FC
OFFICIAL BLOGSPOT PORHAM FC HADIMULYO BARAT KOTA METRO LAMPUNG
Kamis, 12 Juni 2014
Senin, 28 April 2014
SSB Passer Metro dari Lampung Berhak Mewakili DKI Jakarta di Final Nasional Danone Nations Cup 2014
SSB Passer Metro dari Lampung bersama SSB Mutiara Cempaka, berhak mewakili DKI Jakarta di final nasional Danone Nations Cup 2014.SSB Passer Metro dari Lampung lolos sebagai wakil regional DKI Jakarta di ajang AQUA Danone Nations Cup (DNC) 2014.
Pada babak final regional yang digelar 26-27 April 2014 di stadion Arhanud, Jakarta. SSB Passer Metro menumbangkan SSB Mutiara Cempaka di final. Mutiara Cempaka sebagai runner-up pun juga berhak lolos untuk mewakili DKI Jakarta di babak final Nasional DNC 2014 di Jakarta Mei mendatang.
Passer Metro dan Mutiara Cempaka sebelumnya telah berkompetisi dengan 44 tim lain yang berasal dari Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung dan Kalimantan Barat, pada babak final regional DKI Jakarta ini.
Kedua tim nantinya akan menghadapi 15 tim wakil regional lain yang sebelumnya telah lolos mewakili regional masing-masing, untuk memperebutkan tiket menjadi wakil Indonesia di ajang final dunia DNC 2014 di Brasil, November mendatang.
“Kami percaya DKI Jakarta akan menjadi salah satu wilayah potensial lahirnya pemain sepakbola nasional muda berbakat. Hal ini dapat dilihat dari tingginya antusiasme dan bertambahnya jumlah peserta tiap tahunnya serta didukung oleh kualitas permainan yang ditampilkan peserta DNC DKI Jakarta tahun ini. Selama pertandingan berlangsung, terlihat bahwa semangat para anak-anak kita bermain sepakbola sangat tinggi. Danone AQUA turut merasa bangga bisa menjadi bagian dari upaya pesepakbola junior tanah air dalam mewujudkan mimpi mereka,” ungkap Febby Intan, brand director dari AQUA Danone.
“Selamat kepada kedua tim pemenang yang berhasil mewakili DKI Jakarta untuk berlaga di babak final Nasional DNC 2014. Tetap semangat dan persiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk membawa nama baik Indonesia di final dunia sepak bola di Brasil. Sampai bertemu di babak Final Nasional DNC di Jakarta bulan depan,” pungkas Febby.
Tim yang lolos untuk mewakili Indonesia untuk final dunia di Brasil nanti, akan langsung mendapat arahan pelatih berpengalaman, Jacksen F Tiago. Ajang ini sendiri rutin dilaksanakan sejak 2003. Dan telah mencetak nama-nama muda berbakat seperti Andik Vermansyah dan Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.
Kamis, 24 April 2014
Drawing pembagian grup Piala Asia / AFC Cup U-19 2014
Hasil drawing pembagian grup Piala Asia/AFC U-19 2014. Berada di pot 4 atau termasuk tidak unggulan membuat kemungkinan indonesia berhadapan dengan raksasa asia di putaran grup menjadi sangat terbuka.
Berikut pembagian pot Piala Asia U-19 Myanmar:
Pot 1 : Myanmar, Korea Selatan, Irak, dan Uzbekistan
Pot 2 : Australia, Jepang, Iran, dan Korea Utara
Pot 3 : UEA, Thailand, China, dan Qatar
Pot 4 : Indonesia, Oman, Vietnam, dan Yaman.
Hasil drawing pembagian grup Piala Asia / AFC U-19 2014 :
Grup A : Myanmar, Iran, Thailand, Yaman.
Grup B : Indonesia, UEA, Australia, Uzbekistan.
Grup C : Korea Selatan, Jepang, China, Vietnam.
Grup D : Irak, Korea Utara, Qatar, Oman.
Peluang ke piala dunia terbuka lebar.... :-)
bagaimana gan pendapatnya ??
Tips Memilih Sepatu Sepakbola
Tips Memilih Sepatu Sepakbola.Sepak bola merupakan olahraga yang paling digemari di seluruh penjuru dunia. Dewasa ini sepak bola bukan hanya sekedar hobi tapi sebuah pekerjaan. Dan setiap pemain bola diharuskan memakai sepatu sepak bola, tidak boleh memakai sepatu jenis lain. Sepatu sepak bola yang diproduksi oleh perusahaan apparel olahraga seperti adidas, nike, puma, mizuno dan lain-lain memiliki berbagai jenis sepatu sepak bola.
Pemilihan sepatu yang sesuai dengan karakter diri sendiri tentu sangat menunjang performa pemain sepak bola di lapangan. Sebagai contoh Messi yang disponsori adidas yang karakter permainannya sering melakukan running dan dribbling memilih sepatu adidas adizero yang merupakan sepatu sepak bola berjenis speed boots yang ringan dan nyaman untuk urusan running dan dribbling, dan bisa kita lihat Messi tak terhentikan di lapangan.
Berikut tips memilih sepatu sepakbola :
1. Tips Memilih Sepatu Sepakbola - Sesuaikan Karakter Diri Anda
Apakah Anda pemain sepak bola yang suka melakukan lari dan dribbling, atau seseorang yang suka melakukan shooting, atau suka mengontrol bola dan mengatur ritme permainan, ataukah Anda seorang All Around Player?
2. Tips Memilih Sepatu Sepakbola - Sesuaikan Sepatu Dengan Kondisi Tanah Lapangan SepakBola
Contohnya kontur tanah empuk gunakan sepatu sepakbola SG(Soft Ground) yang biasanya pullnya berbahan logam dan berbentuk bulat, untuk kontur tanah standart gunakan sepatu sepak bola FG(Firm Ground) yang biasanya pullnya berbahan tpu(plastik), untuk kontur tanah keras gunakan sepatu sepak bola HG(Hard Ground) yang biasanya pullnya berbahan sama dengan FG namun memiliki jumlah pull yang lebih banyak dan lebih pendek dari pull FG.
3. Tips Memilih Sepatu Sepakbola - Sering-Seringlah Gunakan Sepatu Sepakbola Anda, Karena Beberapa Sepatubola Memerlukan Waktu break in Yang Cukup Lama
Contohnya sepatu sepak bola nike mercurial superfly yang memerlukan waktu untuk break in dan biasanya pada awal pemakaian sering menimbulkan blister.
Minggu, 10 Maret 2013
Chelsea Inginkan Pemain Indonesia
Ketua Eksekutif Chelsea, Ron Gourlay, berharap suatu saat nanti, dalam waktu yang tak terlalu lama, The Blues bisa memiliki pemain asal Indonesia. Ia juga menegaskan, pemain Indonesia itu bukan sebagai pelengkap, melainkan sebagai pemain inti.
Gourlay mengatakan hal itu menanggapi rencana kedatangan Chelsea ke Indonesia.
Direncanakan, Chelsea akan melawan BNI Indonesia All Stars di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 25 Juli 2013.
Ini akan menjadi pengalaman pertama bagi Chelsea datang ke Indonesia. Menurutnya, kehadiran timnya bukan melulu urusan bisnis, melainkan juga ada misi lain.
"Kami memiliki program komunitas terbesar di seluruh Asia dan kami akan memperkenalkan program pertama Blue Pitch di Jakarta.
Ini memberi kesempatan kepada para pelatih Chelsea untuk melatih para pemain muda dan juga menjadi kesempatan kepada kami untuk memberikan sesuatu kepada masyarakat," ungkap Gourlay seperti dilansir Daily Mail.
"Kami tak ingin hanya datang, bermain sepak bola, kemudian pergi. Kami ingin juga membantu para pemain muda di seluruh dunia. Harapannya, suatu hari nanti, dalam waktu yang tak terlalu lama, kami memiliki seorang pemain dari Indonesia yang bermain untuk tim utama," lanjutnya.
Jumat, 22 Februari 2013
Sepakbolanda: Ezra Walian dan Keziah Veendorp, Dua Keturunan Indonesia di Timnas Belanda
Dua pemain sepak bola
yang memiliki ikatan darah dengan Indonesia, masuk seleksi timnas
Belanda. Pelatih tim nasional Belanda sampai usia 16 tahun membawa tim
untuk latih tanding di Portugal dari 6 sampai 13 Februari 2013.
Di antara 22 pemain pilihan yang dibawa oleh pelatih Ruud Dokter ke turnamen antara negara di Portugal adalah Ezra Walian dari Ajax Amsterdam dan Keziah Veendorp dari FC Groningan-Cambuur. Walaupun baru level U-16, Sepakbolanda sebagai pencinta sepak bola Indonesia merasa bangga juga.
Pilih Garuda Semoga kalau kelak mereka sudah dewasa dan menginjak usia 23, akan memilih memperkuat timnas Indonesia. Sebab pengalaman Ezra dan Keziah ini bisa berguna untuk meningkatkan daya saing Garuda. Persepakbolaan Indonesia, delapan tahun kedepan diharapkan juga sudah mulai kondusif.
Daftar nama lain timnas U-16 Belanda adalah Stan van
Bladeren (Ajax), Yanick van Osch (PSV), Mauro Savastano (Ajax), Teun van
Zweeden (Ajax), Hidde ter Avest (FC Twente Voetbalacademie), Melvin Kingsale
(RJO Feyenoord/Excelsior), Calvin Verdonk (RJO Feyenoord/Excelsior), Jeffrey
Neral (Sparta Rotterdam), Wellington Verloo (Vitesse/AGOVV), Abdelhak Nouri
(Ajax), Danny van Haaren (RJO Feyenoord/Excelsior), Rick van der Meer (RJO
Feyenoord/Excelsior), Rutger Etten (RVO FC Groningen/Cambuur), Marion
Slabbekoorn (RJO Feyenoord/Excelsior), Laros Duarte (Sparta Rotterdam), Vince
Gino Dekker (Ajax), Michael Breij (AZ), Anthony Berenstein (FC Utrecht),
Martijn Berden (PSV) dan Dani van der Moot (PSV).
Selama di Portugal tim ini akan melakoni laga lawan:
(Sabtu 9 Februari)lawan Austria,
(Ahad 10 Februari)dijajal Skotlandia,
dan(Selasa 12 Februari) berhadapan tim tuan rumah Portugal.
Menurut pelatih Ruud Dokter, pertandingan segi empat ini penting karena tiga bakal lawan memilik gaya permainan yang berbeda. Perbedaan style ini bisa jadi ukuran yang baik tentang kekuatan timnas Oranje. Tujuan partisipasi ada turnamen ini adalah untuk mengukur kemampuan para pemain dan juga agar bakat-bakat muda ini bisa menimba pengalaman internasional.
Gavin Kwan Adsit, Mantan Pemain Timnas U16 Coba Tapaki Karir Profesional Di Eropa
Satu lagi pemain asal Indonesia yang mencoba untuk
memulai karir sepakbola profesional di Eropa. Dia adalah Gavin Kwan Adsit,
mantan pemain Tim Nasional Indonesia U16 yang saat ini bergabung dengan Genova
International School of Soccer (GISS) di Italia.
Gavin Kwan Adsit lahir pada tanggal 5 April 1996 di Bali. Tumbuh dan besar di Bali, Gavin memulai bermain sepakbola sejak berusia 3 tahun dan bergabung dengan klub lokal setempat pada usia 7 tahun. Kegemaran Gavin pada sepakbola didukung penuh oleh seluruh anggota keluarganya yang juga penggila olah raga kulit bundar itu. Sang ayah bahkan sempat aktif bermain sepakbola semasa masih tinggal di Amerika Serikat.
Klub pertama pemain yang memiliki ibu asal Mojokerto serta ayah asal Amerika Serikat itu bernama Bali Bulldogs dimana mayoritas para pemainnya terdiri dari anak - anak keturunan Indonesia. Di klub itu, Gavin dilatih oleh Kenny Latham, mantan pemain Livepool pada awal 1990-an.
Pada usia 9 tahun, ia kemudian bergabung dengan Canggu Club All Stars yang dibentuk dan dilatih oleh pelatih asal Austria yang juga mantan asisten pelatih Tim Nasional Indonesia, Wolfgang Pikal. Di klub tersebut, Gavin serta beberapa anak lain diberikan beasiswa oleh Wolfgang yang pada saat itu belum menjadi bagian staff kepelatihan Tim Nasional Indonesia untuk dapat terus bermain dan berlatih di Canggu Club.
Di klub itu, Gavin serta pemain lain berlatih sebanyak empat kali dalam seminggu dan bertanding dalam sebuah kejuaraan mini setiap bulannya dimana ia kerap tampil sebagai pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik kejuaraan. Pada usia 12 tahun, Gavin kemudian dilatih oleh Musa Kallon yang menggantikan Wolfgang Pikal yang memutuskan untuk bergabung dengan Tim Nasional Indonesia. Selama empat tahun, ia dilatih oleh saudara kandung mantan pemain Internazionale Milano FC, Mohammed Kallon itu.
Gavin mulai mengikuti kejuaaran di luar negeri setelah terpilih menjadi bagian Tim Nasional U13 yang bertanding di Yamaha Cup. Di Tim Nasional U13, ia menjadi satu - satunya pemain asal Bali yang terpilih dan kemudian mengikuti Training Camp (TC) di Jakarta dan Bogor.
Saat berusia 14 tahun, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang atau sayap kanan itu mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan oleh Lee Hakwins, mantan pemain Southampton FC yang juga menjabat sebagai direktur Asian Soccer Academy di kawasan Asia. Pada kejuaraan itu, Gavin memperoleh dua gelar pemain terbaik secara berturut - turut.
Dengan pencapaiannya tersebut, Lee Hawkins kemudian mengirim Gavin untuk bermain dan berlatih dengan klub Preston North End di Inggris selama satu bulan. Bersama klub itu, ia bermain menghadapi Manchester United di Carrington serta Everton di Finch Farm, markas klub asal kota Liverpool itu. Setelah satu bulan berada di Inggris, ia kemudian kembali ke Indonesia dan bermain untuk Persekaba Badung dan Perseden Denpasar.
Di klub asal Bali itu, ia mendapatkan kontak dengan Ganesha Putra, direktur akademi sepakbola Villa 2000. Setelahnya, sulung dari tiga bersaudara ini kemudian bermain di Garuda Cup serta Manchester United Premier Cup bersama Villa 2000.
Pada usia 15 tahun, Gavin mengikuti seleksi Milan Junior Camp di Bali dimana ia terpilih dalam 18 pemain yang berangkat untuk bertanding mengikuti kejuaraaan di Milan setelah melalui proses seleksi yang diikuti oleh sekitar 900 pemain. Setelah mengikuti beberapa kejuaraan baik nasional ataupun internasional, kualitasnya kemudian mulai dikenal dan dipantau oleh beberapa pelatih yang membuatnya terpilih untuk membela Tim Nasional U16 dan bertanding dalam kualifikasi Piala Asia yang digelar di Thailand.
Yang menonjol dari kualitas Gavin adalah tendangan keras serta kecerdasanya dalam menguasai bola sekaligus pergerakan tanpa bolanya. Ia juga merupakan seorang pemain dengan tipikal permainan sepakbola modern yang tidak terlalu lama menguasai bola dan rajin bergerak.
Pada awal tahun ini, ia kembali dipanggil untuk memperkuat Tim Nasional U17 yang turun bertanding di Hongkong International Youth Football Invitation Tournament, sayangnya pada saat itu ia tidak dapat bergabung dikarenakan tengah menghadapi ujian sekolah. Beberapa bulan berikutnya, ia bergabung dengan Timnas U17 yang melakukan ujicoba di Gorontalo dan Malaysia. Di Malaysia, ia menjadi salah satu pemain yang turut membawa Indonesia menumbangkan Tim Nasional Arab Saudi U17 dengan skor 2-1.
Beberapa minggu kemudian, Gavin kemudian memutuskan untuk terbang ke Milan dan bergabung dengan Genova International School of Soccer (GISS) yang bermarkas di Ovada. Bersama GISS, Gavin akan bergabung selama 3 bulan dan mengikuti beberapa trial dengan sejumlah klub yang ada di Eropa.
"Saya akan tinggal disini hingga 15 Desember mendatang, pemain muda yang ada disini mendapatkan kontrak dari seluruh Eropa, GISS akan mengirim pemain untuk mengikuti sejumlah trial dengan beberapa klub yang dipertimbangkan akan cocok dengan gaya bermain kamu serta kewarganegaraan pemain bersangkutan juga menjadi salah satu pertimbangan mereka," jelas Gavin.
"Karena saya tidak memiliki paspor Eropa sehingga saya tidak bisa bermain untuk klub asal Italia, Inggris atau sebagainya, akan tetapi saya dapat bermain di Hungaria, Romania dan negara - negara yang tidak termasuk dalam negara Uni Eropa. Bermain disana selama 12 bulan dan setelah memperoleh visa kerja, saya akan dapat bermain untuk tim manapun di Eropa," lanjutnya.
Di GISS, ia berlatih setiap hari selama dua kali atau terkadang tiga kali dan bertanding dalam sebuah ujicoba setiap minggunya. Salah satu pertandingan ujicoba yang telah ia jalani adalah saat ia bertanding menghadapi Juventus Academy dimana pada pertandingan ujicoba yang digelar di markas klub Juventus itu dimenangkan oleh GISS dengan skor 3-1.
"Pertandingan menghadapi Juventus adalah pengalaman bagus, kami menghadapi tim Juventus yang satu tahun lebih muda daripada kami, akan tetapi hal tersebut adalah tetap sebuah ujian. Pada hari Sabtu, kami akan bermain menghadapi tim Primavera Juventus, itu akan jadi pertandingan yang sulit. Tapi tidak terlalu penting nama atau logo klubnya, terkadang klub asal Serie B jauh lebih kuat dan lebih baik dari klub Serie A," ungkap Gavin.
Di Italia, ia juga menceritakan bagaimana ia dilatih sebagaimana layaknya seorang professional. Berat badan ditimbang setiap minggunya, tidak boleh mengkonsumsi makanan yang berasal dari luar, dan sebagainya.
Selain cita - citanya untuk dapat bermain secara profesional di Eropa, bermain untuk Tim Nasional Indonesia merupakan salah satu impian yang juga ingin ia raih.
"Itu akan jadi lebih dari sebuah kebanggaan untuk dapat mewakili Indonesia di level senior, secara khususnya saat saya melihat Indonesia memiliki peluang tampil di Piala Dunia nantinya. Saya mencintai Indonesia lebih dari negara manapun. Saya ingin melihat Indonesia tampil di Piala Dunia," pungkasnya.[indonesiatalent][vrp/SBI]
Gavin Kwan Adsit lahir pada tanggal 5 April 1996 di Bali. Tumbuh dan besar di Bali, Gavin memulai bermain sepakbola sejak berusia 3 tahun dan bergabung dengan klub lokal setempat pada usia 7 tahun. Kegemaran Gavin pada sepakbola didukung penuh oleh seluruh anggota keluarganya yang juga penggila olah raga kulit bundar itu. Sang ayah bahkan sempat aktif bermain sepakbola semasa masih tinggal di Amerika Serikat.
Klub pertama pemain yang memiliki ibu asal Mojokerto serta ayah asal Amerika Serikat itu bernama Bali Bulldogs dimana mayoritas para pemainnya terdiri dari anak - anak keturunan Indonesia. Di klub itu, Gavin dilatih oleh Kenny Latham, mantan pemain Livepool pada awal 1990-an.
Pada usia 9 tahun, ia kemudian bergabung dengan Canggu Club All Stars yang dibentuk dan dilatih oleh pelatih asal Austria yang juga mantan asisten pelatih Tim Nasional Indonesia, Wolfgang Pikal. Di klub tersebut, Gavin serta beberapa anak lain diberikan beasiswa oleh Wolfgang yang pada saat itu belum menjadi bagian staff kepelatihan Tim Nasional Indonesia untuk dapat terus bermain dan berlatih di Canggu Club.
Di klub itu, Gavin serta pemain lain berlatih sebanyak empat kali dalam seminggu dan bertanding dalam sebuah kejuaraan mini setiap bulannya dimana ia kerap tampil sebagai pencetak gol terbanyak dan pemain terbaik kejuaraan. Pada usia 12 tahun, Gavin kemudian dilatih oleh Musa Kallon yang menggantikan Wolfgang Pikal yang memutuskan untuk bergabung dengan Tim Nasional Indonesia. Selama empat tahun, ia dilatih oleh saudara kandung mantan pemain Internazionale Milano FC, Mohammed Kallon itu.
Gavin mulai mengikuti kejuaaran di luar negeri setelah terpilih menjadi bagian Tim Nasional U13 yang bertanding di Yamaha Cup. Di Tim Nasional U13, ia menjadi satu - satunya pemain asal Bali yang terpilih dan kemudian mengikuti Training Camp (TC) di Jakarta dan Bogor.
Saat berusia 14 tahun, pemain yang berposisi sebagai gelandang serang atau sayap kanan itu mengikuti kejuaraan yang diselenggarakan oleh Lee Hakwins, mantan pemain Southampton FC yang juga menjabat sebagai direktur Asian Soccer Academy di kawasan Asia. Pada kejuaraan itu, Gavin memperoleh dua gelar pemain terbaik secara berturut - turut.
Dengan pencapaiannya tersebut, Lee Hawkins kemudian mengirim Gavin untuk bermain dan berlatih dengan klub Preston North End di Inggris selama satu bulan. Bersama klub itu, ia bermain menghadapi Manchester United di Carrington serta Everton di Finch Farm, markas klub asal kota Liverpool itu. Setelah satu bulan berada di Inggris, ia kemudian kembali ke Indonesia dan bermain untuk Persekaba Badung dan Perseden Denpasar.
Di klub asal Bali itu, ia mendapatkan kontak dengan Ganesha Putra, direktur akademi sepakbola Villa 2000. Setelahnya, sulung dari tiga bersaudara ini kemudian bermain di Garuda Cup serta Manchester United Premier Cup bersama Villa 2000.
Pada usia 15 tahun, Gavin mengikuti seleksi Milan Junior Camp di Bali dimana ia terpilih dalam 18 pemain yang berangkat untuk bertanding mengikuti kejuaraaan di Milan setelah melalui proses seleksi yang diikuti oleh sekitar 900 pemain. Setelah mengikuti beberapa kejuaraan baik nasional ataupun internasional, kualitasnya kemudian mulai dikenal dan dipantau oleh beberapa pelatih yang membuatnya terpilih untuk membela Tim Nasional U16 dan bertanding dalam kualifikasi Piala Asia yang digelar di Thailand.
Yang menonjol dari kualitas Gavin adalah tendangan keras serta kecerdasanya dalam menguasai bola sekaligus pergerakan tanpa bolanya. Ia juga merupakan seorang pemain dengan tipikal permainan sepakbola modern yang tidak terlalu lama menguasai bola dan rajin bergerak.
Pada awal tahun ini, ia kembali dipanggil untuk memperkuat Tim Nasional U17 yang turun bertanding di Hongkong International Youth Football Invitation Tournament, sayangnya pada saat itu ia tidak dapat bergabung dikarenakan tengah menghadapi ujian sekolah. Beberapa bulan berikutnya, ia bergabung dengan Timnas U17 yang melakukan ujicoba di Gorontalo dan Malaysia. Di Malaysia, ia menjadi salah satu pemain yang turut membawa Indonesia menumbangkan Tim Nasional Arab Saudi U17 dengan skor 2-1.
Beberapa minggu kemudian, Gavin kemudian memutuskan untuk terbang ke Milan dan bergabung dengan Genova International School of Soccer (GISS) yang bermarkas di Ovada. Bersama GISS, Gavin akan bergabung selama 3 bulan dan mengikuti beberapa trial dengan sejumlah klub yang ada di Eropa.
"Saya akan tinggal disini hingga 15 Desember mendatang, pemain muda yang ada disini mendapatkan kontrak dari seluruh Eropa, GISS akan mengirim pemain untuk mengikuti sejumlah trial dengan beberapa klub yang dipertimbangkan akan cocok dengan gaya bermain kamu serta kewarganegaraan pemain bersangkutan juga menjadi salah satu pertimbangan mereka," jelas Gavin.
"Karena saya tidak memiliki paspor Eropa sehingga saya tidak bisa bermain untuk klub asal Italia, Inggris atau sebagainya, akan tetapi saya dapat bermain di Hungaria, Romania dan negara - negara yang tidak termasuk dalam negara Uni Eropa. Bermain disana selama 12 bulan dan setelah memperoleh visa kerja, saya akan dapat bermain untuk tim manapun di Eropa," lanjutnya.
Di GISS, ia berlatih setiap hari selama dua kali atau terkadang tiga kali dan bertanding dalam sebuah ujicoba setiap minggunya. Salah satu pertandingan ujicoba yang telah ia jalani adalah saat ia bertanding menghadapi Juventus Academy dimana pada pertandingan ujicoba yang digelar di markas klub Juventus itu dimenangkan oleh GISS dengan skor 3-1.
"Pertandingan menghadapi Juventus adalah pengalaman bagus, kami menghadapi tim Juventus yang satu tahun lebih muda daripada kami, akan tetapi hal tersebut adalah tetap sebuah ujian. Pada hari Sabtu, kami akan bermain menghadapi tim Primavera Juventus, itu akan jadi pertandingan yang sulit. Tapi tidak terlalu penting nama atau logo klubnya, terkadang klub asal Serie B jauh lebih kuat dan lebih baik dari klub Serie A," ungkap Gavin.
Di Italia, ia juga menceritakan bagaimana ia dilatih sebagaimana layaknya seorang professional. Berat badan ditimbang setiap minggunya, tidak boleh mengkonsumsi makanan yang berasal dari luar, dan sebagainya.
Selain cita - citanya untuk dapat bermain secara profesional di Eropa, bermain untuk Tim Nasional Indonesia merupakan salah satu impian yang juga ingin ia raih.
"Itu akan jadi lebih dari sebuah kebanggaan untuk dapat mewakili Indonesia di level senior, secara khususnya saat saya melihat Indonesia memiliki peluang tampil di Piala Dunia nantinya. Saya mencintai Indonesia lebih dari negara manapun. Saya ingin melihat Indonesia tampil di Piala Dunia," pungkasnya.[indonesiatalent][vrp/SBI]
Langganan:
Postingan (Atom)